Bagaimanapun, musisi itu hidupnya santai. Kepala mereka lebih dingin daripada orang yang serius dan perfeksionis dalam segala hal.
- Meski gerak-gerik musisi terlihat malas-malasan, tapi mereka memiliki satu tujuan dengan pencapaian yang sangat fokus. Orang rajin itu kadang fokusnya banyak. Pingin pencapaian ini dan itu, sehingga apa yang dia raih berakhir setengah-setengah. Beda dengan “orang malas.”
- “Orang malas” mungkin cenderung tidak begitu pandai dalam banyak hal. Lalu dia mempelajari apa yang menjadi minatnya dengan begitu susah-payah. Namun ketika ia mampu mempelajari bidang tersebut, ia akan fokus dan maksimal. Karena hanya itu yang dia bisa. Tapi gara-gara itu, dia bisa sukses di bidang itu pula. Sama halnya dengan musisi yang hanya cinta bidang musik.
- Musisi tuh mikirnya nggak serumit orang-orang rajin lain. Mereka malah justru jitu dalam menemukan cara-cara praktis untuk menyelesaikan idenya. Makanya, nggak salah kalau Mbah Bill Gates pernah bilang gini: “I choose a lazy person to do a hard job. Because a lazy person will find an easy way to do it.” Bener tuh kata beliau. “Orang malas” itu ada aja idenya. Mereka biasanya menuangkannya menjadi hal-hal sederhana dan jauh lebih efisien dari cara orang pada umumnya.
- Musisi sangat pandai mengatur waktu untuk istirahat.Seringkali, orang rajin memforsir energinya untuk bekerja, bahkan di akhir pekan sekalipun. Pada saat yang sama, justru “orang-orang malas” lebih memikirkan kapan waktu yang tepat untuk istirahat. Meskipun dia hanya curi-curi waktu selama 5 atau 10 menit, tapi bagi mereka, ini sangat penting untuk mengistirahatkan tubuh, agar segar kembali ketika melanjutkan aktivitas. “Orang malas” lebih suka merintis bisnis ketimbang mencari kerja. Karena mereka paham, sebagai “orang malas”, mereka nggak mau disuruh-suruh. Itulah alasannya musisi lebih suka mengembangkan passionnya ketimbang kerja kantoran dengan aturan kerja segudang.
- Kalau diamati sih menurut Kita Muda banyak be. “Orang malas” punya jiwa entrepreneur yang tinggi. Sifatnya mungkin malas, tapi mentalnya pengusaha. Mereka maunya bebas dengan segala ide dan aturan main hidupnya sendiri. Oleh karena itu, nggak jarang kalau mereka banyak menuangkan ide gilanya dengan membangun bisnis sendiri melalui passionnya, tanpa perlu bekerja menjadi pegawai seperti mindset kebanyakan orang.
- Musisi tau apa yang dia inginkan, tau bagaimana meraihnya dan harus lewat mana. Tentu, orang rajin pun juga punya cara-cara tersendiri dalam menemukan apa-apa yang menurutnya tepat bagi dirinya. Kita Muda sih yakin kamu pasti tau, bedanya antara orang yang ‘muaaalass’ ngapa-ngapain sama orang yang ‘malas’ dalam memandang sebuah kehidupan. Yang depan, itu emang malas beneran. Tapi yang terakhir, dia malas karena lebih suka menyelesaikan sesuatu dengan cara yang simpel. Bukan cara yang rumit dan berbelit-belit.
Komentar
Posting Komentar